Motor Cruiser Cina 4 Silinder Mulai Unjuk Diri, Rival Pabrikan Jepang?
Kedatangan motor cruiser LF-01 di CIMAMotor jadi bukti kesungguhan pabrikasi Cina mengolah motor besar bermesin 4-silinder.
Kiat Meraih Jackpot Togel Online
Pada Juli 2020, mode ini pernah muncul dengan bentuk rendering. Walau masih berbentuk sketsa, dianya jadi bahan pembicaraan di golongan beberapa praktisi otomotif. Karena mereka tidak yakin jika pabrikasi Cina dapat menghasilkan moge empat silinder. Serta saat ini ditunjukkan dengan hadirnya motor pelacak namanya Benda LF-01. Bisa disebut, dia meningkatkan mesin ini dengan cara mandiri, tidak bekerjasama dengan pabrikasi yang lain seperti QJMotor SRK600 yang memakai mesin Benelli TNT600R.
Walaupun diperlihatkan untuk produk ide, Benda LF-01 ialah versus dunia riil dari gambar rendering yang ada di Juli kemarin. Sebab dianya cukup mengambil alih perhatian pengunjung semasa pameran berjalan, perusahaan mempunyai kemauan untuk memasukkan ke produksi. Bila betul diwujudkan, minimal memerlukan waktu dua sampai 3 tahun untuk masuk di tahap sah.
Sama seperti yang sempat diutarakan awalnya, design mesin yang digendongnya terinsiprasi dari Honda CB650 empat silinder. Tapi ada banyak ketidaksamaan dari bagian external serta internal, tidak sepenuhnya menyontek. Pertama yang tentu kemampuannya. Jantung mekanis Benda disangka bertambah dekat 700 cc, dengan kemampuan sebetulnya 680 cc. Jika pabrikasi Jepang ada dengan volume 649 cc.
Unit Cina memperoleh kemampuan tambahan (dibanding dengan unit 649 cc Honda) lewat stroke 2 mm semakin besar. Bertambah dari 46 mm jadi 48 mm, tapi ukuran borenya sama dengan milik Honda CB650 yaitu 67 mm. Dengan begitu, dia mengambil over bore serta benar-benar pas untuk mengail tenaga besar diperputaran mesin tinggi. Rasio kompresinya sama dengan produk Jepang yaitu 11.6: 1.
Dalam soal perform mesin, motor Cina 4 silinder ini tawarkan sedikit keuntungan dari kemampuannya yang semakin besar. Beritanya dia mempunyai tenaga sebesar 96,6 Tk (72 kW) pada 12.000 rpm. Semakin besar sedikit dari CB650 (94 Tk) walau putaran yang serupa. Tapi daya itu diambil Honda untuk pastikan dianya dapat penuhi batas yang diresmikan oleh pemerintahan lisensi A2 di Eropa. Sama seperti yang diinginkan beberapa orang, unit dari Cina menggunakan transmisi enam kecepatan serta feature injeksi bahan bakar.
Ketidaksamaan paling besar dibandingkan mesin Honda, serta umumnya motor empat silinder yang lain, ada di design intake. Umumnya mempunyai throttle individu untuk tiap silinder, tapi Benda direncanakan bertambah seperti mesin mobil. Intake manifold tersambung ke plenum chamber dengan single intake serta cuma satu throttle butterfly besar. Ini ialah skema yang kemungkinan batasi tenaga dengan cara langsung tapi harus kurangi ongkos serta bisa tingkatkan torsi. Menariknya, ini adalah penyiapan yang bisa dipakai untuk pemenuhan daya super atau turbocharging. Di sisi lain, skema ini sempat dipakai oleh Honda pada mode Gold Wing di masa lampau.
Mode LF ini tampilkan sasis cast-alloy besar yang bersatu ke unit jok, membuat bentuk yang panjang serta rendah dengan nuansa seperti Ducati Diavel. Lengan ayun yang serupa kuatnya menebar lebar untuk menampung ban belakang besar. Bisa disebut lebarnya lebih satu kaki. Belakangnya gunakan ban donat memiliki ukuran 310 / 35R-18, sedang sisi depannya semakin lebih simpel 130 / 70R-19. Di ujung garpu terbalik ada kaliper rem radial dengan cakram ganda dari Nissin yang ditata oleh skema ABS Bosch.
Bila Anda bertanya-tanya apakah yang berlangsung dengan design lampu depan yang berpenampilan turbin, itu sebetulnya ialah air ram atau konsumsi udara. Aslinya headlamp cuma unit kecil ditengah-tengah, serta dikelilingi 20 slot untuk menarik udara. Angin yang masuk disalurkan ke airbox untuk menolong tingkatkan perform enjin.
Knalpotnya yang diapdopsi dapat disebut tidak biasa. Ada empat pipa header masuk jadi satu, selanjutnya dilepaskan lagi lewat empat pintu keluar persegi yang menghadap ke samping disamping kanan.
Menurut detail sah, berat motor cruiser ini ialah 215 kg, serta menjanjikan akselerasi yang wajar, walau kecepatan paling tinggi dibatasi sampai 180 kpj. Terdengar menyedihkan, sebab pabrikasi Jepang dapat melewati 200 kpj. Sesaat untuk kepentingan feature, ada panel speedometer full digital, electronic throttel kemungkinan seperti TBW, cruise control, serta traction control untuk standard.
Apa akan dipasarkan di luar Cina? Itu masih belum tahu besar sekarang ini, tapi tersedianya empat silinder memiliki biaya rendah bikinan Tiongkok kemungkinan cukup merayu importir untuk melakukan investasi dalam brand itu.
Untuk dipahami, mesin empat silinder yang dilahirkan di Cina selama ini baru dari produk Qianjiang. Tapi itu tidak murni 100 %, sebab unitnya berdasar perancangan dari Italia yang diwarisi saat beli Benelli lebih satu dasawarsa kemarin.
